HALO KENDAL – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal berharap, Desa Wisata Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kendal bisa masuk 100 besar dalam ajang Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Hal itu diungkapkan Kepala Disporapar Kendal, Achmad Ircham Chalid, Kamis (23/5/2024). Menurutnya, saat ini Desa Wisata Ngesrepbalong masuk 300 besar bersama 24 desa lainnya di Jawa Tengah.
“Sementara ini, Desa Wisata Ngesrepbalong telah masuk salah satu dari 300 desa di Indonesia. Harapannya, bisa masuk 100 besar. Kami mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Kendal, supaya bisa terwujud,” ungkapnya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S Uno mengatakan, dengan mengusung tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia” ADWI kali ini tidak hanya memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, melainkan juga membantu memperkuat tata kelola desa wisata. dan mendorong desa wisata untuk siap menuju desa wisata mendunia, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024 masih dalam tahap kurasi, sebelumnya saya telah mengumumkan 500 desa wisata ADWI 2024. Kini pada tahap selanjutnya dengan bangga saya umumkan 300 besar desa wisata ADWI 2024,” ujarnya.
“Selangkah lebih dekat menuju ke babak akhir. Selamat kami ucapkan kepada seluruh desa wisata yang berhasil terpilih sebagai 300 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024,” imbuh Sandi.
Menparekraf juga mengungkapkan, 300 besar ADWI 2024 merupakan prestasi yang berhasil diraih melalui kompetisi dengan 6.016 desa wisata di seluruh Indonesia.
Menurutnya, bisa mencapai 300 besar harus dijadikan motivasi untuk semakin mensejahterakan masyarakatnya dan berkontribusi untuk menduniakan pariwisata Indonesia melalui desa wisata.
“Baik yang lolos maupun belum lolos hingga ke tahap ini, dijadikan sebagai acuan dan terus saling berkolaborasi antardesa wisata untuk semakin naik kelas. Sekali lagi, selamat bagi 300 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024,” ungkap Sandi.
Dikutip dari kemenparekraf.go.id, katagori penilaian ADWI 2024, yaitu yang pertama Daya Tarik, yang merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas yang menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) dan produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).
Kemudian Amenitas, di mana peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penungjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah, dan parkir) untuk menyediakan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan.
Berikutnya, Digital, yaitu mempercepat transformasi digital melalui infrastruktur pelayanan dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.
Selanjutnya, Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM), pemberdayaan SDM di desa wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di desa wisata.
Sedangkan yang terakhir adalah Resiliensi, yaitu pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan serta memiliki manajemen risiko.(HS)